Raudhah (20/1/24). Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah semenjak berdirinya hingga saat ini menggunakan sistem Kulliyatul Muallimin al-Islamiyah (KMI) pondok Modern Darussalam Gontor sebagai kurikulumnya. Dalam bahasa Indonesia KMI berarti persemaian guru-guru Islam. Salah satu konsekuensi dari kurikulum tersebut adalah memastikan setiap santri-santriwati memiliki jiwa pendidik dan kemampuan untuk melakukannya yang tidak terbatas hanya dalam kelas saja, akan tetapi pendidik dalam artian yang lebih luas.
Setiap santri-santriwati yang telah duduk di kelas lima hingga kelas enam dibekali dengan ilmu mendidik dan menjadi seorang pendidik. Di penghujung masa studi kelas akhir KMI, setiap santri/wati wajib mengikuti ujian praktek mengajar (amaliyah tadris) sebagai salah satu persyaratan kelulusan dari Pesantren.
Santri/wati kelas enam dibagi ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 12 orang. Setiap harinya satu orang santri/wati melakukan praktek mengajar di kelas dan materi yang telah ditentukan oleh kantor KMI tiga hari sebelum pelaksanaan praktek. Selain menentukan hari dan materi yang akan diajarkan, kantor KMI juga menentukan guru pembimbing. Selama tiga hari, santri yang akan melaksanakan ujian praktek mengajar mendapatkan bimbingan mulai dari pembuatan perencanaan pembelajaran (RPP) hingga bagaimana menjalankan seluruh proses mengajar mulai dari awal hingga akhir.
Di hari pelaksanaan ujian praktek yang berlangsung mulai 22 Janurari-7 Februari 2024, selama mengajar, santri/wati yang bertugas akan dinilai oleh 11-12 orang teman-temannya dan guru pembimbing. Seluruh kesalahan dan kekurangan dari unsur metode, materi, sikap, dan kaidah bahasa Arab atau Inggris yang dilakukan oleh pelaksana ujian praktek akan dicatat untuk selanjutnya akan dipaparkan oleh masing-masing pengoreksi di bawah arahan guru pembimbing sebagai evaluasi bagi yang bertugas di hari itu dan juga santri lainnya di kelompok tersebut.
Sebelum pelaksanaan ujian praktek mengajar di kelompok-kelompok kecil, seluruh santri/wati mengikuti praktek mengajar perdana di kelompok besar yang terdiri dari 110 santri dan 15 guru pembimbing selama dua hari yakni pada Sabtu-Ahad, 20-21 Januari 2024. Adapun praktek mengajar perdana dilaksanakan di beberapa tempat yang telah ditentukan yaitu Putra: Gedung Serbaguna, Gedung Indonesia, dan Masjid Lt. 2, sedangkan Putri: Gedung Fatimah, Gedung Hafshah, dan Gedung Ummi Kulsum.