Undangan silaturrahim wali murid baru dengan keluarga besar Pondok Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah berlangsung hangat. Acara yang diadakan setahun sekali ini mengundang sekitar 894 tamu lebih, disesuaikan dengan jumlah anak yang mendaftar, dihadiri oleh bapak-bapak badan wakaf, bapak direktur dan wakilnya, guru-guru senior dan segenap wali kelas kelas 1 dan 1 Intensif Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah. Acara berlangsung di gedung serba guna, dimulai sejak pukul 09.00 dini hari hingga kurang lebih 3 jam, serta di lanjutkan ke acara konsultasi orang tua dengan wali kelas terkait tentang perkembangan anak selama mondok sekitar sebulan lebih di Pesantren ini. Sabtu, 20/08.
Dalam hal sistem disinilah pondok Pesantran Ar-Raudlatul Hasanah, menjalin hubungan kedekatan antara wali murid dengan wali kelas, seraya menciptakan komunikasi akrab perihal perkembangan anak di pesantren, sebab begitu anak di titipkan di pesantren sejak saat itu juga orang tua harus ikhlas, agar keberhasilan didikan pesantren berakselerasi lebih cepat kepada anak. Aamiin ya Rabbal’alamiin.
Dalam sambutannya, direktur pesantren ar-Raudltul Hasanah mengungkapkan bahwa “Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah, telah ikhlas menerima anak-anak didik yang di titipkan di pesantren ini, maka dari itu orang tua juga harus ikhlas melepaskan anak-anaknya untuk di didik di pesantren dengan segala kebijakan pondok untuk mendidik mereka. Dengan cara jangan sering-sering di kunjungi, jangan terlalu di manja, dan semua permintaan anak tidak semuanya harus di turuti, biarkan anak-anak bergabung dengan teman-temannya dan bercengkrama dengan kegiatan sehingga lupa akan kenangan-kenangan di rumah.” Demikian ungkap bapak Rasyidin Bina yang pidatonya berkobar-kobar tersebut.
Selain dari pada itu wakil direktur; Ust. Solihin juga memberikan wejangan berupa keikhlasan, perkembangan pendidikan, apa itu wakaf serta semangat berwakaf dan berinfak kepada wali-wali murid baru pondok pesantren Ar-Raudlatul Hasanah. “Ikhlas dalam melepaskan anak, ikhlas dalam beribadah dan ikhlas dari pada melepaskan harta dan seluruh yang ada di dunia untuk beribadah” begitu semboyannya. Dengan semangat wakaf, dengan menerangkan bumi pesantren adalah bumi wakaf, maka di kelilingkanlah donasi wakaf yang ingin di wakafkan di pondok, pada akhirnya terkumpul uang berjumlah 38 Juta Rupiah. Alhamdulillah. Namun ketika di tanya perwakilan seorang; dari bapak, dan seorang dari ibu, keduanya menjawab uang yang jumlahnya sedikit tersebut baru cocok untuk infak belum cocok untuk wakaf, karena jumlahnya terlalu kecil. Sehingga uang yang terkumpul tersebut di infakkan di Pesantren, agar kiranya di salurkan kepada yang berhak. Seraya berdo’a semoga tanah wakaf raudlah ini terus berkah dan bertambah luasnya guna memperjuangkan pendidikan Islam di masa sekarang dan untuk masa yang akan datang. Aamiin ya Rabbal’alamiin. ed.irhas