Raudhah- Menjelang Hari Ulang Tahun RI yang ke-72, aneka ria perlombaan bersemarak didalamnya demi merayakan hari kemerdekaan Indonesia sebagaimana mestinya. Namun, meski dilakukan hampir setiap tahun, tak banyak masyarakat Indonesia sadar asal mula tradisi perayaan 17 Agustus tersebut. Dari mana awal mulanya?
Di banyak daerah, perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia setiap 17 Agustus jamak dirayakan dengan beragam lomba. Perlombaan “17 Agustusan” tersebut di antaranya panjat pinang, makan kerupuk, dan balap karung. Bukan sekadar lomba, tapi panitia penyelenggara juga akan menyiapkan hadiah untuk para pemenangnya. Hingga kini tidak diketahui pasti siapa tokoh pelopor tradisi perlombaan untuk menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia. Yang pasti, perlombaan “17 Agustusan” mulai jamak dilakukan sekitar tahun 1950-an.
Begitu pula santriwati Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah telah mengadakan lomba-lomba menjelang HUT RI dua hari sebelum hari-H. Perlombaan yang telah dilaksanakan sebagian pada selasa (15/08) dilanjutkan pada hari rabu (16/08) setelah shalat ashar tepat di lapangan hijau Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah. Berikut adalah rincian lanjutan acara-acara yang dilombakan :
Ba’daki Izaaruki : Berasal dari bahasa Arab yang artinya ‘Setelahmu Sarungmu’. Sesuai dengan nama lomba, peserta lomba akan bermain dengan sarung. Dalam satu kelompok dengan jumlah 5 orang, peserta akan bergandengan tangan dan tidak boleh melepaskannya. Satu sarung akan diletakkan di salah satu anggota tubuh pemain pertama, lalu mengoper sarung tersebut ke teman disebelahnya dengan tangan saling menggenggam. Peserta lomba yang mengoper sarung dengan cepat Dialah yang akan menjadi pemenangnya.
Water Volley: Adalah perlombaan bola volli dengan jumlah peserta dua orang dalam satu kelompok. Bola volli terbuat dari balon yang diisi air penuh. Masing-masing kelompok melemparkan bola ke lawan dengan menggunakan jilbab segi empat. Tantangannya adalah dapatkah kedua peserta tersebut melemparkan balon air melewati net dengan panjang 2 meter?
Gagal Fokus: Perlombaan ini membutuhkan konsentrasi penuh dari peserta. Dua peserta akan berhadap-hadapan satu sama lain. Penanggung Jawab Acara akan memberi perintah kepada salah seorang dari mereka untuk menyebutkan satu kata anggota tubuh dan seorang yang lain yang akan menjawab kata tersebut dengan menunjuknya. Seperti kata ‘Mata’ seorang peserta akan menyebutkan kata itu untuk temannya dengan menunjuk hidungnya , maka satu peserta lain akan menunjuk matanya jika Ia berkonsentrasi dan jika tidak Ia akan menunjuk hidungnya ,Gagal Fokus deh.
Adawat Cool:Adawat berasal dari bahasa Arab yang artinya benda-benda dan Cool dari bahasa Inggris yang artinya dingin. Dinamakan demikian karena ini adalah perlombaan dua peserta dalam satu kelompok dimana seorang akan mencari benda-benda kecil seperti kunci, paku dan jarum peniti didalam pasir, sedangkan seorang yang lain meletakkan tangannya didalam es batu, sampai temannya yang mencari benda kecil menemukan benda tersebut.
Tersebut diatas adalah lanjutan lomba-lomba menarik dalam menyemarakkan Hari menjelang Ulang Tahun Republik Indonesi ke- 72 di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah. Ed. Yakhumaira