Raudlah (6/8/2020). Wakil Gubernur Sumatera Utara Drs. H. Musa Rajekshah, M.Hum., menghadiri peresmian gedung asrama santriwati baru “Khadijah” di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan, Rabu (5/6). Didampingi oleh Asisten Umum dan Aset Setdaprovsu M Fitriyus, Kepala Bappeda Sumut Hazmirizal Lubis dan Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu Hendra Dermawan Siregar disambut meriah oleh tim Drum Band Buana Nada Raudhah setiba di gerbang Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah.
Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh santriwati kelas 4 KMI dan doa yang dibawakan oleh Ustadz H. Andi Wahyudi, Lc., M.A. Kemudian Bapak Direktur membacakan Laporan Panitia Pembangunan Gedung Khadijah. Dilanjutkan dengan acara inti yakni peresmian gedung Khadijah yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita oleh Wagub Sumatera Utara, Bapak Pimpinan, Bapak Ketua Umum Badan wakaf dan Bapak Direktur beserta wakilnya. Acara diakhiri dengan peninjauan gedung dan kamar serta foto bersama santriwati.
Gedung berlantai 3 ini merupakan proyek pembangunan asrama santriwati pengganti gedung Khadijah yang berbahan kayu yang telah digunakan sejak tahun 1990. Gedung Khadijah baru ini dibangun di atas lapangan bola kaki lama sebelah utara, sementara sisanya di sebelah selatan tetap dijadikan area terbuka untuk kegiatan santriwati. Menghabiskan dana sebanyak Rp 5,6 Milyar, gedung Khadijah akhirnya rampung setelah 1 tahun dari peletakan batu pertama pembangunannya (5/7/19) oleh Wagubsu. Dari total dana yang dikeluarkan, 95% sumber dana berasal dari swadaya usaha pesantren yang dikelola langsung oleh santri dan guru.
Bapak Direktur Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah, KH. Solihin Adin, S.Ag., MM., dalam sambutannya sekaligus bertugas membacakan Laporan Panitia Pembangunan Gedung Khadijah menyampaikan terima kasih kepada Wagubsu yang telah memberikan perhatian lebih terhadap Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah khususnya pembangunan gedung Khadijah ini, sejak peletakan batu pertama hingga peresmian hari ini. “Semoga ke depannya Bapak Wagubsu bisa menyumbang lebih banyak lagi, syukur-syukur satu gedung” tutup Ustadz Solihin yang disambut tepuk tangan oleh hadirin.
Mengawali sambutannya, Bapak Wakil Gubernur Sumatera Utara, Drs. H. Musa Rajekshah, M.Hum., sedikit heran. Hal tersebut dikarenakan setelah peletakan batu pertama tahun lalu, tidak ada proposal yang masuk ke kantor Gubernur. “Ternyata didanai oleh hasil usaha pesantren sendiri. Hebat ini. Pesantren mampu ciptakan ekonomi yang mandiri” ucap Wagubsu yang diiringi tepuk tangan hadirin.
Di akhir sambutannya, Wagubsu terus mengingatkan kepada guru-guru, para santri dan peserta yang hadir agar tetap mematuhi protokol kesehatan. “Pandemi belum berakhir, mari patuhi protokol kesehatan. Sering-sering cuci tangan, gunakan masker, jaga jarak dan sering berwudhu. Doakan agar pandemi ini segera berakhir, agar seluruh sekolah bisa dibuka kembali” tutup Wagubsu.
Raudhah (14/1/2020). Pembangunan gedung kamar mandi gedung Khadijah Baru di Kampus putri 1 Medan dalam tahap pengecoran lantai 2.
Pengecoran berlangsung selama 2 hari, 15 hingga 16 Januari 2020.
Bangunan seluas 10,5 x 57 m yang dibangun tepat di belakang gedung Khadijah baru ini difungsikan sebagai fasilitas MCK serta jemuran pakaian santri putri yang nantinya berasrama di gedung Khadijah baru.
Rencananya, pembangunan akan berlanjut hingga lantai 3 sehingga setiap lantai asrama yang ada di depannya dilengkapi dengan fasilitas MCK dan jemuran pakaian.
Gedung Khadijah baru serta kamar mandinya dibangun di atas bekas lapangan sepakbola.
Raudhah (20/12). Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Kampus 1 Medan merevitalisasi area tamu putri yang terletak di bagian barat laut kampus.
Proyek yang dimulai pada pertengahan Oktober 2019 ini terdiri atas pembuatan pondok tamu permanen serta toiletnya, dan pemasangan paving block lapangan parkir kendaraan seluas 30×40 meter persegi yang dapat menampung lebih dari 60 kendaraan roda 4.
Selain lokasi bertamu, rencananya area baru ini akan menjadi gerbang utama Kampus 1 putri dari Jl. Setia Budi melewati Jl. Bunga Pancur 9.
Raudhah (3/11). Hampir empat bulan berlalu sejak peletakan batu pertama oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajeckshah pada tanggal 5 Juli 2019, gedung Khadijah Baru masih dalam proses pembangunan dan kini sudah mencapai 40% dari seluruh pengerjaan.
Kepada Bidang Kesejahteraan Ustadz Dermawan, S.E., S.Pd.I., M.M. menyatakan bahwa pembangunan gedung Khadijah Baru ini menelan biaya hingga Rp 7,5 Milyar. Gedung permanen berbentuk letter U ini terdiri atas tiga lantai, setiap lantainya memiliki 11 kamar berukuran 7×8 m.
Dengan kapasitas sebanyak 33 ruang, direncanakan gedung baru ini difungsikan sebagai asrama santri putri yang dapat menampung hingga 660 santri.
Sesuai rencana awal, gedung Khadijah Baru akan dapat ditempati pada Februari 2020 oleh santri putri lama yang saat ini menghuni gedung Khadijah lama dan gedung Fatimah. Namun rencana tersebut diperkirakan sedikit mundur hingga pertengahan Juni 2020 melihat kondisi pengerjaan pembangunan yang baru mencapai 40%. “InsyaAllah, mudah-mudahan bulan Juni 2020 proyek pembangunan gedung Khadijah Baru dapat diselesaikan, sehingga seluruh santri putri baru bisa menempati gedung ini”, demikian ungkap Ustadz Dermawan.
Ketika ditanya tentang kendala pembangunan, Ustadz Dermawan mengaku alhamdulillah sampai saat ini tidak ada kendala yang cukup besar dalam pelaksanaan pembangunan gedung Khadijah Baru. “Ya paling hanya kendala alam saja”, kata beliau. Hal tersebut cukup beralasan dikarenakan beberapa minggu ini intensitas hujan di Kota Medan dan sekitarnya cukup sering.
Gedung Khadijah Baru ini akan dilengkapi dengan kamar mandi dan jemuran pakaian di setiap lantainya sehingga diharapkan dapat mempermudah santri dalam melaksanakan aktifitas hariannya di asrama.