Dalam rangka melengkapi seluruh fasilitas yang dibutuhkan oleh santri guna mendukung lancarnya seluruh kegiatan pendidikan, pengajaran, dan pengasuhan, Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah terus melakukan pembangunan fisik, renovasi, dan perawatan. Renovasi yang sedang dilakukan saat ini adalah atas gedung kamar mandi lama santri putra dan gedung Indonesia.
Semenjak dibangun pada tahun 1993 (mulai tanggal 20 Agustus hingga 1 September), gedung kamar mandi lama putra seluas 12x36m difungsikan sebagai kamar mandi santri putra. Seiring perluasan kampus santri putra, pada bulan Desember 2018 hingga saat ini dilakukan renovasi atas gedung lama ini dengan merubah struktur bagian lantai satu dan menambah bangunan di atasnya menjadi 2 lantai. Sesuai rencana, gedung ini dialihfungsikan menjadi pusat kegiatan ekonomi Pesantren. Lantai satu akan difungsikan sebagai warung santri (kantin) dan ruang penerimaan pakaian laundry, sedang lantai dua diperuntukkan bagi ruang warung telekomunikasi, cukur rambut (barber shop), ruang kesenian, dan studio foto. Pengalihfungsian bangunan ini sesuai dengan rancangan pembangunan Pesantren. Bangunan lama kantin, warung telekomunikasi, studio foto, dan barber shop yang masih dipergunakan saat ini selanjutnya akan menjadi area terbuka bagi santri berolahraga dan tamu Pesantren.
Selain renovasi atas gedung kamar mandi putra, perubahan struktur dan fungsi bangunan juga dilakukan atas gedung Indonesia. Gedung permanen berlantai tiga yang terletak berdampingan dengan kamar mandi lama putra tepat di depan mesjid ini mulai dibangun pada akhir tahun 1995 dengan biaya sebesar Rp. 40.000.000 yang saat itu berasal dari pinjaman Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara. Gedung seluas 25x10m ini semenjak awal berdiri diperuntukkan sebagai asrama santri putra dengan jumlah 5 kamar setiap lantainya. Renovasi yang dilakukan adalah merubuhkan seluruh dinding pemisah seluruh ruang lantai 1 dan mengganti dinding batu depan dan belakang dengan kaca transparan, dan membangun di dalamnya 1 unit toilet. Setelah renovasi, lantai 1 gedung Indonesia dialihfungsikan menjadi toko pelajar, dan lantai 2 sebagai kamar guru, sedangkan lantai 3 sebagai pusat kegiatan santri dan ruang kebugaran guru.