Raudhah (25/10/19). Sejak awal pendirian, Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah tidak mengenal dikotomi antara kurikulum pengetahuan agama (dirasah islamiyah) dan pengetahuan umum (ilmu eksakta, IPA dan IPS), kurikuler (formal) dan ekstrakurikuler (nonformal), keduanya diberikan dan dilaksanakan secara seimbang.
Sudah menjadi rutinitas setiap hari Jumat seusai lari pagi di seputaran kampus Pesantren, seluruh santri melaksanakan kegiatan gotong royong dan kebersihan asrama dan lingkungan kampus. Akan mudah didapatkan pada pukul 07.00 setiap hari tersebut, para santri berkumpul di depan asrama masing-masing bersama pengurus asrama dari santri senior untuk mendapatkan pengarahan dan evaluasi seputar pelaksanaan disiplin sehari-hari dan pembagian tugas pembersihan.
Pendidikan kemandirian seperti ini tidak hanya berlaku di hari Jumat saja, tetapi setiap hari selama 24 jam. Secara bergiliran, setiap santri akan mendapatkan tugas menjadi petugas kebersihan dan keamanan kamar dan asrama. Bahkan ketika bertugas menjadi piket asrama, santri tersebut diberikan izin oleh wali kelas untuk meninggalkan kegiatan belajar di kelas selama satu hari penuh untuk melaksanakan seluruh tugas dan kewajibannya guna memastikan keamanan dan kebersihan asrama terjaga dengan baik.
Penanaman sikap bersosial, peka lingkungan, dan kemandirian tidak hanya diajarkan kepada santri di dalam ruang belajar saja, tetapi harus pula dilatih dan diwujudkan dalam prilaku sehari-hari.
Beginilah bagaimana usaha Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah mendidik santrinya dan mempersiapkan mereka menjadi pemimpin yang tangguh saat kembali mengabdikan dirinya di tengah keluarga, masyarakat, bangsa dan negaranya.