Raudhah (19/10/2023). Tak terasa Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah yang lahir pada tahun 1982 kini telah berumur 41 tahun, tepatnya pada tanggal 18 Oktober 2023. Dalam rangka memeriahkan hari milad tersebut, keluarga besar Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah mengundang salah satu ulama tanah air, yaitu Ustadz H. Bachtiar Nasir, Lc, MM, untuk memberikan wejangan dan tausiyah di bumi wakaf ini. Kehadiran beliau beserta rombongan sangat memberikan kehangatan bagi para ustadz/ah dan santri/wati, karena momentum tersebut dapat dikatakan menjadi suatu hal yang langka.
“Usia 41 tahun adalah usia yang matang, tidak muda dan tidak tua. Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah adalah aset umat yang harus dijaga dan dikembangkan. Ia juga memiliki tujuan untuk membentuk pemimpin-pemimpin di masa depan. Alhamdulillah, wakaf Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah berkembang dari 0.4 ha (tahun 1982) menjadi 42 ha (tahun 2023), yang berada di Medan, Deli Serdang, Tapanuli Tengah, Tanah Karo, dan Subulussalam. Dalam jenjang pendidikan yang awalnya hanya Pesantren kini ada PAUD, MDTA, RA, MIS, hingga Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah. Dalam perkembangan ini seluruhnya berperan, mulai dari Badan Wakaf, asatidzah, hingga para santri/wati-nya.” Begitulah ungkapan Direktur Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah dalam sambutannya pada acara peringatan 41 tahun Pesantren yang dilangsungkan di masjid lt. 2, Rabu pagi (18/10/23). Dimana sebelumnya acara diawali dengan pembukaan oleh MC, pembacaan ayat suci al-qur’an, setelah sambutan dari Direktur Pesantren dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Umum Badan Wakaf, kemudian dilanjutkan dengan tausiyah oleh Ustadz H. Bachtiar Nasir, Lc, MM. Tausiyah yang disampaikan begitu menggugah semangat jiwa raga seluruh santri/wati, asatidzah, serta undangan yang ikut hadir memeriahkan hari spesial tersebut.
“Kita semua sedang berjihad (menuntut ilmu di jalan Allah), maka jangan manja, jangan mengeluh, jadilah kita orang yang kuat dan tegar layaknya mujahid. Apa yang akan kita raih (di masa depan) tergantung pada niat di hati kita saat ini. Maka, belajarlah segala ilmu yang bermanfaat, jauhi ilmu yang tidak bermanfaat, dan isilah hati, akal, budi dengan ilmu dan iman serta ambillah inspirasi dari sejarah Islam.” Inilah wejangan yang disampaikan Ustadz H. Bachtiar Nasir, Lc, MM, yang tentunya sangat menggugah semangat para hadirin.
Diantara tujuan diadakannya acara ini adalah sebagai pembelajaran bagi santri/wati dan asatidzah tentang pentingnya memahami sejarah pesantren, untuk mengukur kemampuan Pesantren, sebagai bahan evaluasi bagi Pesantren, serta merencanakan program ke depan yang harus diwujudkan.
Sebagai penutup, Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah dengan segala kekurangan dan kelebihannya yang ada telah melahirkan ribuan kader umat yang telah tersebar di berbagai tempat, berharap untuk selalu didoakan dan didukung agar bumi wakaf ini terus bermanfaat hingga akhir dunia.