Sebagaimana yang kita ketahui bahwa salah satu rasahia kesuksesan adalah public speaking. Public Speaking adalah kemampuan seseorang untuk menyampaikan gagasan, argumen, khutbah ataupun ceramah di depan banyak orang. Untuk itu Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah telah mendidik santri/watinya untuk public speaking sejak tahun pertama masuk pesantren.
Di Pesantren public speaking adalah salah satu ekstrakulikuler yang wajib diikuti oleh seluruh santri/wati dari kelas 1-6 KMI. Public Speaking dilaksanakan dengan membagi santri/wati dalam beberapa kelompok yang terdiri dari + 30 orang santri/wati yang dikelomokkan secara acak. Dalam ekstrakulikuler ini santri/wati kelas 1-5 dibimbimbing oleh santri/wati kelas Akhir KMI. Dan setiap santri/wati akan mendapat gilirannya dalam menyampaikan khutbah paling tidak 1 kali dalam dua minggu.
Dalam ekstrakulikuler ini seluruh santri/wati diwajibkan untuk belajar membuat khutbah mereka masing-masing dan dilarang mengambil khutbah dari buku. Setelah membuat khutbah santri/wati juga diwajibkan untuk mengumpulkannya ke pembimbing-pembimbing yang telah ditetapkan di tiap-tiap kelompok untuk diperiksa sebelum menyampaikannya kepada santri/wati yang tergabung di kelompok masing-masing.
Ektrakulikuler wajib ini dilaksanakan 3 kali seminggu. Dengan rincian, Minggu malam untuk Bahasa Inggris, Kamis siang untuk Bahasa Arab dan Kamis malam untuk Bahasa Indonesia. Jika ada santri/wati yang tidak mengikuti ekstrakulikuler ini maka, akan mendapat hukuman dari Bagian Pengajaran Organisasi Pelajar Ar-Raudhatul Hasanah (OPRH). Begitu pula jika menjiplak khutbah orang lain atau mengambilnya dari buku, tidak menggunakan baju resmi ataupun jika melanggar aturan lain yang telah dibacakan pada pembukaan public speaking setiap semesternya.
Maka dari itu, santri/wati Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah tidak akan bermasalah dengan public speaking setelah menyelesaikan pendidikannya di pesantren selama 6 tahun untuk kelas Reguler atau 4 tahun untuk kelas Intensif. Dan ekstrakulikuler public speaking yang telah dijalaninya di pesantren akan menjadi salah satu modal untuk menggapi cita-cita dan masa depan yang cerah. Ed. Icha Chery