Raudlah (05/04/2019). Ulama kharismatik dan juga pengasuh Pondok Pesantren Ribath Al-Murtadla Al-Islami, Singosari, Malang, Jawa Timur, KH. Luthfi Bashori melakukan safari dakwah di Sumatera Utara pada 2-6 April 2019. Salah satu agenda beliau adalah berkunjung ke Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah dan memberikan tausiyah di hadapan santri-santriwati.
Tiba di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah pada Jumat siang menjelang Ashar, Kiai Lutfhi Bashori yang juga merupakan ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Malang ini diterima oleh Ketua Umum Badan Wakaf Pesantren Drs. H. Mohd. Ilyas Tarigan beserta Direktur Pesantren KH. Solihin Adin, S.Ag., MM., dan para asatidz di ruang direktur.
Setelah menunaikan shalat Ashar berjamaah di mesjid, KH. Luthfi Bashori menyampaikan tausiyah. Dalam tausiahnya, beliau menceritakan kisah perang Khandaq antara pasukan kaum muslimin yang dipimpin Rasulullah SAW dengan pasukan kafir Quraisy.
Salah satu peristiwa yang bersejarah dalam perperangan tersebut adalah pertarungan antara Imam Ali bin Abi Thalib RA dengan Amr bin Abd al-Wud yang saat itu dikenal sangat sadis dan dijuluki ksatria ahli tarung di kalangan suku Quraisy. Namun catatan pribadi Amr bin Abd al-Wud tersebut tidak membuat Imam Ali bin Abi Thalib RA yang jauh lebih muda gentar menghadapinya, dan akhirnya berhasil memenangkan pertarungan tersebut. Dari kisah tersebut Kiai Luthfi Bashori memberi kesimpulan bagi santri-santriwati bahwa usia muda tidak menjadi halangan dalam membela agama dan bangsa dan menegakkan kebenaran. Ed.HS

Chat Via WhatsApp