Raudhah (24/10/19). Pimpinan Bank Indonesia Wilayah Sumatera Utara Wiwiek Sisto Widayat meresmikan program elektronifikasi pembayaran di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah. Program ini merupakan hasil kerjasama antara Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah dengan Bank Indonesia, Bank Mandiri, dan Bank Syariah Mandiri.

Peluncuran program elektronifikasi dan digitalisasi pembayaran ini dilaksanakan di gedung serbaguna kampus 1 Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan pada Rabu pagi (23/10/19) yang turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sumatera Utara Drs. M. Ayub, SE, pejabat kantor Kementerian Agama Wilayah Sumatera Utara, seluruh pimpinan bank wilayah Sumatera Utara baik negeri maupun swasta, pimpinan pesantren se-Sumatera Utara, dan guru serta santri kelas akhir KMI Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah.

Dalam sambutannya, ketua umum Badan Wakaf Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah memberikan kepercayaan kepada Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah sebagai pilot project pelaksanaan elektronifikasi pembayaran dan digitalisasi pondok pesantren luar Jawa. Ia juga menyatakan harapannya agar program ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi Pesantren terutama dalam hal pengembangan ekonomi, keamanan dan kemudahan transaksi, serta manajemen keuangan Pesantren.

Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sumatera Utara Drs. M. Ayub, SE., mengalungkan E-Money kepada Guru-guru dan Santri dalam Launching Elektronifikasi Pembayaran di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah (23/10)

Elektronifikasi pembayaran di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah direalisasikan dalam bentuk peralihan sistem pembayaran di seluruh unit usaha Pesantren dari bentuk tunai menggunakan uang kartal kepada pembayaran menggunakan kartu uang elektronik atau dikenal dengan istilah e-money.

Secara bertahap, kartu e-money digunakan sebagai alat pembayaran wajib oleh 4000 santri, guru, dan staf di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah dalam melakukan transaksi di santrimart, toko pelajar, kantin, warung telekomunikasi, dan unit usaha Pesantren lainnya. Kartu ini juga dipersiapkan sebagai kartu identitas, akses, dan absensi di lingkungan Pesantren karena di dalamnya memuat nama dan foto pemilik kartu, nomor stambuk santri, dan nomor induk guru dan staf.

Wiwiek Sisto Widayat selaku Pimpinan Bank Indonesia Wilayah Sumatera Utara dalam sambutannya di hadapan seluruh undangan dan santri Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah pada peluncuran program elektronifikasi dan transformasi Pesantren di gedung serbaguna mengapresiasi Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah dan menaruh kepercayaan dan harapan besar kepada Pesantren yang merupakan lembaga pertama yang ditunjuk untuk elektronifikasi pesantren di luar Jawa.

Seusai seremoni launching program di gedung serbaguna, Pimpinan Bank Indonesia Wilayah Sumatera Utara beserta Pimpinan Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah dan tamu undangan meninjau beberapa unit usaha Pesantren yang merupakan binaan dan penerima bantuan Bank Indonesia seperti usaha pembuatan roti dan loundry, serta melakukan simulasi transaksi menggunakan kartu e-money di santrimart Putri.

Selain peluncuran program elektronifikasi pembayaran, kegiatan ini juga diisi dengan seminar interaktif bertajuk Pengembangan Ekonomi Digital Pesantren Menyongsong Era Digital yang diikuti oleh tamu undangan, guru, dan santri kelas akhir KMI Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah yang dilaksanakan di gedung serbaguna mulai pukul 13.30 hingga 15.00 WIB

Chat Via WhatsApp